Disadur dari blog "Gembala Kecil"
Senja itu, Sang Gembala Besar membawa Si Gembala Kecil ke puncak bukit. Mereka berdua, ayah dan anak, berdiri bersama, berlatar belakang langit kebiruan dengan semburat kuning keemasan dari matahari yang hendak tenggelam. Di hadapan mereka, terbentang padang gembalaan yang luas, dengan domba-domba yang merumput di sana-sini.
"Anakku," Sang Gembala Besar itu mulai bersuara. "Apakah engkau mencintaiku?"